Hamili Janda, Warga Demo Perangkat Desa Purwosari
Komentar

Hamili Janda, Warga Demo Perangkat Desa Purwosari

Komentar

Terkini.id, Ponorogo – Akibat menghamili janda, Perangkat Desa Purwosari, Meseni dituntut mundur dan mempertanggung jawabkan perbuatannya. Warga menggelar demo di Balai Desa Purwosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, Selasa, 10 November 2020.

Meseni menghamili warganya sendiri yang berstatus janda. Perbuatan Meseni ini disebut mencemarkan nama desa, tidak memberikan contoh yang baik, dan tidak mencerminkan moral seorang perangkat desa. 

“Kami malu dengan apa yang dilakukan perangkat desa. Kami juga memikirkan bagaimana nasib anaknya kelak. Sempat diwacanakan untuk mediasi intern, yang bersangkutan malah menantang untuk didemo”, ujar Andik Hermanto, Koordinator Lapangan Demo. 

“Perbuatannya mencemarkan nama desa, Meseni harus mengundurkan diri. Ini juga dapat menjadi pembelajaran bagi perangkat desa lain untuk tidak melakukan perbuatan seperti ini”, tuntut Andik Hermanto. 

Baca Juga

Untuk menampung aspirasi demo, dilakukan mediasi antara Meseni, Pemdes Purwosari, dan perwakilan pengunjuk rasa. Ini menghasilkan kesepakatan yakni Meseni memenuhi tuntutan warga untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai perangkat desa. 

“Prosedurnya kita tetap mengikuti aturan Pemerintah, tapi Pak Meseni sudah membuat pernyataan kesanggupan mengundurkan diri dari jabatannya di atas surat bermaterai”, jelas Sukatman, Kepala Desa Purwosari. 

Hamili Janda, Warga Demo Perangkat Desa Purwosari
Sukatman, Kades Purwosari mengatakan bahwa Meseni sudah membuat surat pernyataan kesanggupan mengundurkan diri dari jabatan Perangkat Desa.

Dengan adanya surat pernyataan itu, Kapolsek Babadan Iptu Yudi Kristiawan meminta pendemo untuk tenang dan tidak anarkis. Walaupun sempat merangsek masuk ke area Balai Desa, demo tetap berjalan dengan aman dan tanpa aksi anarkis. (bid)